Sentra Budidaya jamur Tiram

#AgroFarmingLamandau

Bisnis budidaya jamur tiram dewasa ini kian diminati oleh masyarakat. Prospek dan peluang budidaya jamur saat ini sangat luas karena menjadi tren sayuran alternatif di masyarakat. Jamur tiram memang memiliki citasarasa yang khas dengan kandunagan gizi yang tinggi sehingga banyak dimintati masyarakat. Di samping itu, ada juga yang memanfaatkan jenis jamur tertentu sebagai makanan obat (herbal). 

Mendulang Rupiah

Melalui Budidaya Jamur Tiram

Jika anda ingin memiliki usaha budidaya yang memiliki fleksibilitas tinggi, budaya jamur tiram bisa menjado salah satu jawabannya. Budidaya jamur tiram dapat dilakukan dimanapun, kapanpun, dan oleh siapapun. Jamur tiram juga bisa dibudidayakan mulai dari skala kecil sampai skala besa. Disamping itu budidaya jamur tiram bisa dilakukan dengan teknik tradisional maupun dengan pemanfaatan teknologi moden. 

Budidaya Jamur Tiram,
Usaha fleksibel dengan Hasil Instan

Dapat dikatakan bahwa budidaya jamur tiram dapat memberikan hasil yang instan. Hal ini mengingat panen jamur relatif singkat, yakni dalam rentang 45 hari. Dalam kurun waktu 45 hari, jamur tiram siap untuk dipanen dan dipasarkan maupun diolah mejadi produk olahan jadi.  Untuk menghasilkan hasil budidaya jamur tiram yang maksimal, ada beberapa tahapan-tahapan yang harus dilalui. Di Agrofarminglamandau setiap tahapan dalam budidaya jamur selalu dimonitor untuk menjamin kualitas jamur tiram.

Cara AgroFarmingLamandau
Menghasilkan Jamur Tiram Kualitas Prima

Kualitas jamur tiram ditentukan oleh banyak faktor, mulai dari proses pengapuran bahan, fermentasi, pengisian baglog, sterilisasi baglog, inokulasi bibit, inkubasi di ruangan, dan pemindahan baglog ke kumbung jamur. Semua proses tersebut harus diperhatikan untuk menjamin kualitas jamur tiram yang dihasilkan

Pencampuran Bahan

Proses pencampuran bahan dilakukan dengan mencampur beberapa bahan untuk nantinya dijadikan media tanam seperti serbuk kayu, sekam padi, dan kapur. Bahan-bahan tersebut dicampurkan dengan perbandingan tertentu yang nantinya dijadikan sebagai media tanam yang ideal untuk pertumbuhan jamur tiram. Adapun fungsi kapur adalah sebagai penyeimbang pH atau keasaman sehingga menciptakan kondisi media tanam, sehingga memungkinkan jamur tiram tumbuh di media tanam yang ideal.

Fermentasi

Setelah proses pengapuran bahan, agar tercipta kondisi yang lebih ideal bagi pertumbuhan jamur dibutuhkan proses fermentasi. Di sini bahan-bahan yang telah melalui proses pengapuran dibiarkan agar mengalami proses fermentasi selama beberapa hari. Proses ini biasanya memerlukan rentang waktu 6-7 hari. Dalam tahap ini, biasanya suhu media tanam akan naik hingga 60-70 derajat celcius. Proses fermentasi juga bertujuan untuk menghasilkan panas ideal serta mengurangi kontaminasi media tanam dari bakteri dan sejenisnya.

Pengisian Baglog

Setelah melalui tahap fermentasi, media tanam dikemas dalam wadah berupa plastik atau polibag. Media tanam yang telah dikemas inilah yang disebut baglog, yakni tempat / media dimana jamur akan tumbuh. Untuk memastikan supaya jamur bisa tumbuh subur, wadah yang akan dijadikan sebagai baglog sebaiknya dipastikan agar steril terlebih dahulu.

Sterilisasi Baglog

Langkah selanjutnya adalah melakukan proses sterilisasi baglog. Sterilisasi baglog bertujuan untuk membunuh kuman, bakteri, maupun jamur yang berpotensi mengganggu pertumbuhan jamur tiram. Metode sterilisasi dapat dilakukan dengan cara pemanasan menggunakan autoclave atau metode lain yang dapat memastikan kebersihan total baglog.

Inokulasi Bibit

Setelah sterilisasi, baglog dibiarkan hingga suhu tubuh dan kemudian diinokulasi dengan bibit jamur tiram yang telah dihasilkan sebelumnya. Bibit diinokulasi dengan cara ditempatkan di tengah-tengah baglog atau dibaurkan secara merata.

Inkubasi di Ruangan

Baglog yang telah diinokulasi ditempatkan dalam ruangan dengan kondisi suhu dan kelembaban yang sesuai untuk pertumbuhan jamur tiram. Selama periode inkubasi, jamur tiram akan tumbuh dan meresapi baglog.

Pemindahan Baglog ke Kumbung Jamur

Setelah inkubasi selesai, baglog yang sudah penuh dengan miselium jamur dapat dipindahkan ke kumbung jamur. Kumbung jamur disiapkan dengan kondisi lingkungan yang optimal, termasuk suhu dan kelembaban yang sesuai.

Scroll to Top